Jumat, 30 September 2016

Hasil gambar untuk pergaulan bebas








 Pergaulan bebas merupakan sesuatu yang marak terjadi saat ini. Pergaulan bebas dapat menjangkiti siapapun. Ini merupakan penyakit yang menyerang pribadi-pribadi labil seperti para remaja. Mereka mencoba apapun, tanpa memedulikan batasan yang sudah ditetapkan oleh agama, lingkungan social dan hukum.
Pergaulan bebas sendiri diartikan sebagai suatu pergaulan yang tidak memiliki batasan, mengabaikan norma-norma agama maupun masyarakat. Karena itu, pergaulan bebas cenderung mengarah pada hal-hal yang negative, seperti seks bebas, pemaiakan narkoba, dan lain-lain.
Remaja-remaja kita yang merupakan generasi penerus bangsa telah dibutakan dengan budaya-budaya barat yang bebas. Mereka bergaul tanpa adanya batasan. Tidak lagi mengenal mana yang benar dan mana yang salah. Oleh karena itu, banyak sekali remaja-remaja berseragam yang sudah kehilangan kehormatannya.
Hal ini dikarenakan kurangnya ilmu agama yang diajarkan di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Lemahnya iman dan kurangnya pemahaman agama yang kuat bagi remaja juga dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya pergaulan bebas.
Sesungguhnya Islam telah mengatur etika pergaulan bagi remaja. Perilaku tersebut merupakan batasan-batasan yang dilandasi nilai-nilai agama. Oleh karena itu, sudah seharusnya para remaja memperhatikan dan melaksanakan etika-etika pergaulan dalam pandangan Islam untuk mencegah terjadinya sesuatu yang dilarang Allah SWT. Perilaku yang menjadi batasan dalam pergaulan adalah:





                                           Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
؛

  1. Menutup Aurat
  2. Hasil gambar untuk menutup aurat laki laki dan perempuan
Islam telah mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk menutup aurat demi menjaga kebersihan diri dan kehormatan hati. Aurat merupakan anggota tubuh yang harus ditutupi dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan mahramnya. Disamping menutup aurat, pakaian yang dikenakan juga tidak boleh ketat sehingga memperhatikan lekuk anggota tubuh, dan juga tidak boleh tipis atau transparan.

  1. Menjauhi Perbuatan Zina
  2. Hasil gambar untuk pergaulan bebas
Pergaulan antara laki-laki dengan perempuan diperbolehkan selama masih ada batas dan tidak membuka peluang terjadinya perbuatan dosa. Islam adalah agama yang menjaga kesucian, pergaulan didalam Islam adalah pergaulan yang dilandasi oleh nilai-nilai kesucian. Dalam pergaulan dengan lawan jenis harus dijaga jarak sehingga tidak ada kesempatan terjadinya kejahatan seksual yang dapat merugikan diri pelaku, keluarga dan masyarakat sekitar. Allah SWT berfirman dalam Qur’an Surah Al-Isra ayat 32 yang berbunyi:
                                                      سَبِيلًا وَسَاءَ فَاحِشَةً نَ كَا إِنَّهُ الزِّنَا تَقْرَبُوا وَلَا
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”
Dalam rangka menjaga kesucian pergaulan remaja agar terhindar dari perbuatan zina,
Islam telah membuat batasan-batasan sebagai berikut:
  1. Laki-laki tidak boleh berdua-duaan dengan perempuan yang bukan mahramnya. Jika laki-laki dan perempuan ditempat sepi maka yang ketiga adalah setan. Mula-mula saling berpandangan, lalu berpegangan, dan akhirnya menjurus pada perzinaan, itu semua adalah bujuk rayu setan.
  2. Laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan secara fisik. Saling bersentuhan yang dilarang dalam Islam adalah sentuhan yang disengaja dan disertai nafsu birahi. Tetapi bersentuhan yang tidak disengaja tanpa disertai nafsu birahi tidaklah dilarang.



Allah SWT memerintahkan kaum laki-laki dan perempuan untuk menahan pandangan, sebagaimana Firman Allah dalam QS An-Nuur 30-31:

“katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memlihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat.” Katakanlah kepada perempuan yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya(daripada memandang yang haram)….”
Ayat diatas mengisyaratkan bahwa Allah memerintahkan agar laki-laki dan perempuan menjaga pandangannya. Hakikat perintah ini mengandung hukum wajib. Lalu Allah menjelaskan bahwa yang demikian itu lebih suci dan lebih bersih bagi kehidupan mereka.

Allah memerintahkan untuk menahan pandangan karena memandang kepada orang yang diharamkan termasuk bagian dari zina, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:

Setiap anak Adam pasti mendapat bagian dari zina yang tidak terelakkan, kedua mata berzina dan zinanya adalah memandang, kedua telinga berzina dan zinanya adalah mendengar, lisan berzina dan zinanya adalah berbicara, tangan berzina dan zinanya adalah memegang, kaki berzina dan zinanya adalah berjalan dan hati yang menarik dan berangan-angan lalu kemaluan membenarkan atau mendustakan itu.” (Muttafaqun ‘alaih dan lafazh hadits dari riwayat Muslim).

Disebut zina karena laki-laki merasakan nikmatnya memandang keindahan tubuh wanita. Pandangan itu masuk ke dalam hati orang yang memandang sehingga hati seorang laki-laki terpikat dan membayangkannya. Maka timbul keinginan dan berusaha untuk melampiaskan keinginan syahwat kepadanya. Oleh karena itu Allah melarang seorang laki-laki memandang wanita karena hal tersebut menimbulkan bahaya dan kerusakan sebagai dampak pergaulan bebas dan pergaulan bebas dilarang karena menyebabkan terjadinya perbuatan yang tidak terpuji bahkan akan berakhir dengan suatu yang lebih buruk

klau menurut pendapat saya lebih baik di masukkan di pondok pesantren itu laki laki maupun perempuan 
Hasil gambar untuk pondok pesantren kartun
terimakasih waassalamualaikum wr wb

cara bisa membaca al quran diusia dini

Hasil gambar untuk membaca alquran diusia dini
Assalam'mualaikum wr.wb,..


Cara mengajari anak membaca alquran sangat penting diketahui oleh para orang tua yang menginginkan anaknya agar bisa membaca alquran dengan benar. Cara mengajari anak membaca alquran bisa bunda terapkan di dalam kehidupan sehari-hari, bisa di mulai dari usia sedini mungkin bahkan semenjak bayi belum lahir. Bunda bagi anda yang beragama islam tentu sangat menginginkan agar anaknya dapat menghapal alquran di usia sedini mungkin agar mereka lebih mengenal agama mereka dari sejak kecil. Cara mengajari anak membaca alquran berikut ini mungkin bisa sedikit membantu bunda dan ayah saat ingin mengajari anaknya agar fasih dalam membaca alquran di rumah.
Cara mengajari anak membaca alquran :
1. Bunda cara pertama jika anda ingin mengajari anak membaca alquran adalah perdengarkan ayat alquran setiap hari di rumah tidak menjadi masalah apakah anak mendengarkan atau tidak baik ia main-main atau melakukan aktifitas apapun di dalam rumah tetapi otak bawah sadarnya tanpa si anak sadari merekam bacaan alquran yang ia dengar. Bahkan mungkin anak akan hapal dengan sendirinya ayat-ayat alquran yang sering ia dengar dan anda akan merasa sangat takjub. sama seperti kalau kita sering memperdengarkan lagu-lagu dewasa tanpa anak sadari ia menjadi hapal lagu tersebut.
2. Konsisten
Bunda untuk mengajari anak membaca alquran syarat utamanya anda harus konsisten jangan putus-putus karena kekonsistenan anda adalah parameter keberhasilan anda dalam mengajri anak membaca alquran.
3. Menjadi sauri tauladan bagi anak
Ini sangat penting untuk bunda dan ayah perhatiakan karena anak adalah peniru yang hebat maka otomatis anda sebagai orang tua yang sering bersamanya yang akan ia tiru pertama kali, kalau anda sering membaca alquran dan menghapalnya maka secara otomatis anak-anak anda akan melihat dan lama kelamaan mereka akan meniru anda membaca alquran walaupun mungkin masih banyak salah tetapi paling tidak mereka sudah mengenal alquran sejak kecil.
4. Bacakan ayat-ayat alquran sejak anak masih dalam kandungan
Bunda ternyata banyak yang sudah membuktikan hal ini banyak ibu-ibu yang merasa takjub saat anaknya berusia 2 tahun kata yang pertama keluar dari mulutnya adalah ayat alquran ternyata setelah di tanya pada kedua orang tuanya bahwa waktu di dalam kandungan orang tuanya sering membaca ayat-ayat alquran. Ada seorang ibu yang waktu hamil sering membaca surat al kahfi maka anaknya waktu belajar bicara kata yang pertama ia ucapkan adalah surat alkahfi subhanalloh, itulah otak manusia yang sangat dahsyat bahkan sejak dalam rahimpun otak kita sudah merekam suara apa yang ia dengar di dunia luar. Maka ibu-ibu yang lagi hamil hati-hati memperdengarkan hal-hal tidak baik pada sang jabang bayi karena jabang bayi anda akan merekam apa yang ia dengar.
5. Beri reward yang ia mau dengan syarat ia harus hapal surat atau ayat alquran
Bunda cara ini bisa bunda gunakan pada anak yang sudah berusia 5 tahun keatas saat anak sudah punya keinginan pada sesuatu. misal anak anda menginginkan baju princes maka anda kasih syarat asal ia harus hapal misal surat alikhlas dengan benar maka anda baru akan membelikannya baju princes dan begitu terus sampai mungkin secara tidak sadar anak akan hapal banyak surat dalam alquran karena semakin banyak yang ia minta maka akan semakin banyak surat dan ayat yang ia hapal. dan hal ini bisa bunda buktikan. bisa jadi pada usia 7 tahun anak anda sudah hapal 30 zuz alquran.
Itulah bunda beberapa cara mengajari anak membaca alquran yang bisa bunda praktekan di rumah jika nanti ada cara-cara baru maka saya akan menambahkannya di tulisan ini. Semoga bermanfaat bagi bunda, ayah, dan si kecil.

Selasa, 27 September 2016

mengenal huruf huruf hijaiyah sebelum ke Al-Qur’an



Hasil gambar untuk huruf hijaiyah

Harakat (Arab: حركات, harakaat) atau tasykil adalah tanda baca atau diakritik yang ditempatkan pada huruf Arab untuk memperjelas gerakan dan pengucapan huruf tersebut.
Harakat dipakai untuk mempermudah cara membaca huruf Arab bagi orang awam, pemula atau pelajar dan biasanya dituliskan pada buku-buku pendidikan, buku anak-anak, dan kitab suci al-Quran.

>ada banyak macam harakat tapi pertama saya akan mencontohkan harakat fathah (فتحة) adalah harakat yang berbentuk layaknya garis horizontal kecil ( َ ) dan
kasrah (كسرة) adalah harakat yang berbentuk layaknya garis horizontal kecil ( ِ )

1. ALIF 
jika harakatnya di atas dibaca A
jika harakatnya di bawah dibaca I 

2. BA
jika harakatnya di atas dibaca BA
jika harakatnya di bawah dibaca BI

3. TA
jika harakatnya di atas dibaca TA
jika harakatnya di bawah dibaca TI

4. TSA
jika harakatnya di atas dibaca TSA
jika harakatnya di bawah dibaca TSI

5. JIM
jika harakatnya di atas dibaca JA
jika harakatnya di bawah dibaca JI

6. HA
jika harakatnya di atas dibaca HA
jika harakatnya di bawah dibaca HI

7. KHO
jika harakatnya di atas dibaca KHO
jika harakatnya di bawah dibaca KHI

8. DAL
jika harakatnya di atas dibaca DA
jika harakatnya di bawah dibaca DI

9. DZAL
jika harakatnya di atas dibaca DZA
jika harakatnya di bawah dibaca DZI

10. RO
jika harakatnya di atas dibaca RO
jika harakatnya di bawah dibaca RI

11. ZA
jika harakatnya di atas dibaca ZA
jika harakatnya di bawah dibaca ZI

12. SIN
jika harakatnya di atas dibaca SA
jika harakatnya di bawah dibaca SI

13. SYIN
jika harakatnya di atas dibaca SYA
jika harakatnya di bawah dibaca SYI

14. SHOD
jika harakatnya di atas dibaca SHO
jika harakatnya di bawah dibaca SHI

15. DLOD
jika harakatnya di atas dibaca DHO
jika harakatnya di bawah dibaca DHI

16.THO
jika harakatnya di atas dibaca THO
jika harakatnya di bawah dibaca THI

17. DZO
jika harakatnya di bawah dibaca DZO
jika harakatnya di bawah dibaca DZI

18. 'AIN
jika harakatnya di atas dibaca A
jika harakatnya di bawah dibaca I

19. GHIN
jika harakatnya di atas dibaca GHO
jika harakatnya di bawah dibaca GHI

20. FA
jika harakatnya di atas dibaca FA
jika harakatnya di bawah dibaca FI

21. QOF
jika harakatnya di atas dibaca QA
jika harakatnya di bawah dibaca QI

22. KAF
jika harakatnya di atas dibaca KA
jika harakatnya di bawah dibaca KI

23. LAM
jika harakatnya di atas dibaca LA
jika harakatnya di bawah dibaca LI

24. MIM
jika harakatnya di atas dibaca MA
jika harakatnya di bawah dibaca MI

25. NUN
jika harakatnya di atas dibaca NA
jika harakatnya di bawah dibaca NI

26. WAWU
jika harakatnya di atas dibaca WA
jika harakatnya di bawah dibaca WI

27. HHA
jika harakatnya di atas dibaca HHA
jika harakatnya di bawah dibaca HHI

28. LAM ALIF
jika harakatnya di atas dibaca LA juga bisa A
jika harakatnya di bawah dibaca LI

29. HAMZAH
jika harakatnya di atas dibaca A
jika harakatnya di bawah dibaca I

30. YAK
jika harakatnya di atas dibaca YA
jika harakatnya di bawah dibaca YI

macam macam harakat


Hasil gambar untuk al quran

Harakat digunakan untuk mempermudah cara melapazkan huruf dalam tiap ayat Al Quran bagi seseorang yang baru belajar dan memahami atau mengenal tanda baca dalam membaca dan melapazkan Al Quran. Tulisan Al Quran atau yang biasa dikenal sebagai tulisan Arab sering kitat temui tak hanya pada Kitab suci Al Quran saja, namun terdapat juga pada buku cerita anak-anak, buku pendidikan yang bernapaskan islami terdapat tulisan Arab. Walaupun dalam penulisannya tidak menggunakan harakat, karena pada umumnya sudah mengenal dan mengetahui huruf harakat meski tidak diberi tanda, ketika membaca akan seperti timbul suara penekanan pada tulisan Arab tertentu terutama pada kata yang tidak biasa digunakan guna menghindari kesalah dalam membaca.
– Contoh tulisan arab tanpa harakat :
قل اعوذ برب الناس
dibaca : qul a’uudzu birabbin naasi
– Contoh tulisan Arab dengan berharakat :
قـُلْ ٲعُوْذ ُبـِرَبِّ ٱلنـّٰاسِ
dibaca : qul a’uudzu birabbin naasi
Selain itu adapula macam-macam tanda baca lainnya atau macam harakat, diantaranya adalah :
1. Fathah
Fathah (فتحة) adalah harakat yang berbentuk seperti garis horizontal kecil atau tanda petik ( ٰ ) yang berada di atas suatu huruf Arab yang melambangkan fonem (a). Secara harfiah, fathah itu sendiri berarti membuka, layaknya membuka mulut saat mengucapkan fonem (a). Ketika suatu huruf diberi harakat fathah, maka huruf tersebut akan berbunyi (-a), contonya huruf lam (ل ) diberi harakat fathah menjadi “la” (لَ ). Cara melafazkannya ujung lidah menempel pada dinding mulut
2. Alif Khanjariah
Tanda huruf ALif Khanjariah sama halnya dengan Fathah, yang juga ditulis layaknya garis vertikal seperti huruf alif kecil ( ٰ ) yang diletakkan diatas atau disamping kiri suatu huruf Arab, yang disebut dengan mad fathah atau alif khanjariah yang melambangkan fonem (a) yang dibaca agak panjang. Sebuah huruf berharakat fathah jika diikuti oleh Alif (ا) juga melambangkan fonem (-a) yang dibaca panjang. Contohnya pada kata “laa” (لاَ) dibaca dua harakat.
3. Kasrah
Kasrah (كسرة) adalah harakat yang membentuk layaknya garis horizontal kecil ( ِ ) tanda baca yang diletakkan di bawah suatu huruf arab, harakat kasrah melambangkan fonem (i). Secara harfiah, kasrah bermakna melanggar. Ketika suatu huruf diberi harakat kasrah, maka huruf tersebut akan berbunyi (-i), contonya huruf lam (ل) diberi harakat kasrah menjadi (li) (لِ).
Sebuah huruf yang berharakat kasrah jika bertemu dengan huruf “ya” (ي ) maka akan melambangkan fonem (-i) yang dibaca panjang. Contohnya pada kata ” lii ” ( لي) dibaca 2 harakat.
4. Dammah
Dammah (ضمة) adalah harakat yang berbentuk layaknya huruf ” waw “( wau) (و) kecil yang diletakkan di atas suatu huruf arab ( ُ ), harakat dammah melambangkan fonem (u). Ketika suatu huruf diberi harakat dammah, maka huruf tersebut akan berbunyi (-u), contonya huruf ” lam ” (ل) diberi harakat dammah menjadi (lu) (لُ).
Sebuah huruf yang berharakat dammah jika bertemu dengan huruf  “waw” (و ) maka akan melambangkan fonem (-u) yang dibaca panjang. Contohnya pada kata (luu) (لـُو).
5. Sukun ( hara’kat )
Sukun (سکون) adalah harakat yang berbentuk bulat layaknya huruf  “ha” (ه) yang ditulis di atas suatu huruf Arab. Tanda bacanya bila ditulis seperti huruf (o) kecil yang bentuknya agak sedikit pipih. Harakat sukun melambangkan fonem konsonan atau huruf mati dari suatu huruf, misalkan pada kata “mad” (مـَدْ) yang terdiri dari huruf mim yang berharakat sehingga menghasilkan bunyi fathah (مَ) dibaca “ma”, dan diikuti dengan huruf “dal” (دْ) yang berharakat sukun yang menghasilkan konsonan atau bunyi (d) sehingga dibaca menjadi “mad” (مـَدْ).
Harakat sukun juga misa menghasilkan bunyi diftong, seperti (au) dan (ai), cotohnya pada kata (نـَوْمُ) yang berbunyi (naum)u)) yang berarti tidur, dan juga pada kata (لَـيْن) yang berbunyi (lain) yang berati lain atau berbeda.
6. Tasydid
Tasydid ( تشديد) atau yang disebut syaddah ( شدة) adalah harakat yang bentuk hurufnya (w) yang diberi atau seperti kepala dari huruf  “sin” (س) yang diletakkan di atas huruf arab (ّ )yang letaknya diatas suatu huruf Arab. Harakat tasydid melambangkan penekanan pada suatu konsonan yang dituliskan dengan simbol konsonan ganda, sebagai contoh pada kata( شـَـدَّةٌ) yang berbunyi (syaddah) yang terdiri dari huruf syin yang berharakat fathah (ش)yang kemudian dibaca (sya), diikuti dengan huruf  “dal “yang berharakat tasydid fathah ( دَّ) yang menghasilkan bunyi (dda), diikuti pula dengan ta marbuta ( ةٌ) di akhir kata yang menghasilkan bunyi (h), sehingga menjadi (syaddah).
7. Tanwin
Tanwin (bahasa Arab: التنوين, “at tanwiin”) adalah tanda baca (diakritik) harakat pada tulisan Arab untuk menyatakan bahwa huruf pada akhir kata tersebut diucapkan layaknya bertemu dengan huruf nun mati.
8. Wasal
 Wasal (bahasa Arab: وصلة‎, dibaca: washlat) adalah tanda baca atau diakritik yang dituliskan pada huruf Arab yang biasa dituliskan di atas huruf alif atau yang disebut juga dengan Alif wasal. Secara ilmu tajwid, wasal berarti meneruskan tanpa mewaqafkan atau menghentikan bacaan.
Harakat wasal selalu berada di permulaan kata dan tidak dilafazkan apabila berada di tengah-tengah kalimat, namun akan berbunyi layaknya huruf hamzah apabila dibaca di awal kalimat.
Contoh alif wasal:
ٱهدنا ٱلصرط
“ihdinas shiraat”
Bacaan tersebut memiliki dua alif wasal, yang pertama pada lafaz “ihdinaa” dan “as shiraat” yang manakala kedua lafaz tersebut diwasalkan atau dirangkaikan dalam pembacaannya maka akan dibaca “ihdinas shiraat” dengan menghilangkan pembacaan alif wasal pada kata “as shiraat”.
Lihat contoh berikut dibawah ini :
نستعين ٱهدنا ٱلصرط
“nasta’iinuh dinas shiraat”
Bacaan di atas terdiri dari kata “nasta’iin”, “ihdinaa dan as shiraat”, dengan mewasalkan lafaz “ihdina” dengan lafaz sebelumnya, sehingga menghasilkan lafaz “nasta’iinuh dinaa”, dengan mewasalkan lafaz “as shiraat” dengan lafaz sebelumnya, maka akan menghasilkan lafaz “nasta’iinuh dinas shiraat”.
Alif wasal lebih sering dijumpai bersamaan dengan huruf lam atau yang disebut juga dengan alif lam makrifah pada lafaz dalam bahasa Arab yang mengacu kepada kata yang bersifat isim atau nama.
Contoh alif wasal dalam alif lam makrifah:
ٱلصرط
“as shiraat”
ٱلبقرة
“al baqarah”
ٱلإنسان
“al insaan”
9. Waqaf
Waqaf dari sudut bahasa artinya berhenti atau menahan, manakala dari sudut istilah tajwid ialah menghentikan bacaan sejenak dengan memutuskan suara di akhir perkataan untuk bernapas dengan niat ingin menyambungkan kembali bacaan. Waqaf dibagi menjadi 4 jenis, diantaranya :
– ﺗﺂﻡّ (taamm) – waqaf sempurna – yaitu mewaqafkan atau memberhentikan pada suatu bacaan yang dibaca secara sempurna, tidak memutuskan di tengah-tengah ayat atau bacaan, dan tidak mempengaruhi arti dan makna dari bacaan karena tidak memiliki kaitan dengan bacaan atau ayat yang sebelumnya maupun yang sesudahnya.
 ﻛﺎﻒ (kaaf) – waqaf memadai – yaitu mewaqafkan atau memberhentikan pada suatu bacaan secara sempurna, tidak memutuskan di tengah-tengah ayat atau bacaan, namun ayat tersebut masih berkaitan makna dan arti dari ayat sesudahnya.
 ﺣﺴﻦ (Hasan) – waqaf baik – yaitu mewaqafkan bacaan atau ayat tanpa mempengaruhi makna atau arti, namun bacaan tersebut masih berkaitan dengan bacaan sesudahnya.
– ﻗﺒﻴﺢ (Qabiih) – waqaf buruk – yaitu mewaqafkan atau memberhentikan bacaan secara tidak sempurna atau memberhentikan bacaan di tengah-tengah ayat, wakaf ini harus dihindari karena bacaan yang diwaqafkan masih berkaitan lafaz dan maknanya dengan bacaan yang lain.
Tanda-tanda waqaf
– Tanda mim ( مـ ) disebut juga dengan Waqaf Lazim. yaitu berhenti di akhir kalimat sempurna. Wakaf Lazim disebut juga Wakaf Taamm (sempurna) karena wakaf terjadi setelah kalimat sempurna dan tidak ada kaitan lagi dengan kalimat sesudahnya. Tanda mim ( م ), memiliki kemiripan dengan tanda tajwid iqlab, namun sangat jauh berbeda dengan fungsi dan maksudnya.
– tanda tho ( ﻁ ) adalah tanda Waqaf Mutlaq dan haruslah berhenti.
– tanda jim ( ﺝ ) adalah Waqaf Jaiz. Lebih baik berhenti seketika di sini walaupun diperbolehkan juga untuk tidak berhenti.
– tanda zha ( ﻇ ) bermaksud lebih baik tidak berhenti
– tanda sad ( ﺹ ) disebut juga dengan Waqaf Murakhkhas, menunjukkan bahwa lebih baik untuk tidak berhenti namun diperbolehkan berhenti saat darurat tetapi tidak mengubah makna. Perbedaan antara hukum tanda zha dan sad adalah pada fungsinya, dalam kata lain lebih diperbolehkan berhenti pada waqaf sad
– tanda sad-lam-ya’ ( ﺻﻠﮯ ) merupakan singkatan dari “Al-wasl Awlaa” yang bermakna “wasal atau meneruskan bacaan adalah lebih baik”, maka dari itu meneruskan bacaan tanpa mewaqafkannya adalah lebih baik
– tanda qaf ( ﻕ ) merupakan singkatan dari “Qeela alayhil waqf” yang bermakna “telah dinyatakan boleh berhenti pada wakaf sebelumnya”, maka dari itu lebih baik meneruskan bacaan walaupun boleh diwaqafkan.
– tanda sad-lam ( ﺼﻞ ) merupakan singkatan dari “Qad yoosalu” yang bermakna “kadang kala boleh diwasalkan”, maka dari itu lebih baik berhenti walau kadang kala boleh diwasalkan.
– tanda Qif ( ﻗﻴﻒ ) bermaksud berhenti! yakni lebih diutamakan untuk berhenti. Tanda tersebut biasanya muncul pada kalimat yang biasanya pembaca akan meneruskannya tanpa berhenti.
– tanda sin ( س ) atau tanda Saktah ( ﺳﮑﺘﻪ ) menandakan berhenti seketika tanpa mengambil napas. Dengan kata lain, pembaca haruslah berhenti seketika tanpa mengambil napas baru untuk meneruskan bacaan.
– tanda Waqfah ( ﻭﻗﻔﻪ ) bermaksud sama seperti waqaf saktah ( ﺳﮑﺘﻪ ), namun harus berhenti lebih lama tanpa mengambil napas
– tanda Laa ( ﻻ ) bermaksud “Jangan berhenti!”. Tanda ini muncul kadang-kala pada penghujung maupun pertengahan ayat. Jika ia muncul di pertengahan ayat, maka tidak dibenarkan untuk berhenti dan jika berada di penghujung ayat, pembaca tersebut boleh berhenti atau tidak.
– tanda kaf ( ﻙ ) merupakan singkatan dari “Kathaalik” yang bermakna “serupa”. Dengan kata lain, makna dari waqaf ini serupa dengan waqaf yang sebelumnya muncul.
– tanda bertitik tiga ( … …) yang disebut sebagai Waqaf Muraqabah atau Waqaf Ta’anuq (Terikat). Waqaf ini akan muncul sebanyak dua kali di mana-mana saja dan cara membacanya adalah harus berhenti di salah satu tanda tersebut. Jika sudah berhenti pada tanda pertama, tidak perlu berhenti pada tanda kedua dan sebaliknya.
Beberapa tanda baca alquran diatas, wajib dipelajari oleh mereka para muslim, karena jika tanda baca salah maka untuk pengertian dari isi ayat atau bacaan alquran tersebut akan menjadi salah.